KM-BELUM lama ini, nama hacker Bjorka menggemparkan publik karena aksinya yang membongkar berbagai data hingga kasus yang ada di Indonesia.
Bjorka ternyata turut menyoroti kasus pembunuhan Brigadir J yang didalangi oleh Ferdy Sambo, yang hingga saat ini motif pembunuhannya belum terpecahkan.
Setelah mengungkap kasus pembunuhan aktivis, Munir, tak sedikit netizen yang meminta Bjorka untuk mengusut kasus Ferdy Sambo.
Netizen berharap agar Bjorka bisa segera mengungkap kasus Ferdy Sambo.
Melihat banyaknya netizen yang menantang Bjorka untuk mengungkap kasus Ferdy Sambo, Bjorka pun nampak turun tangan.
Melalui akun Twitter yang saat ini sudah ditangguhkan, dia sempat menyinggung terkait kasus Ferdy Sambo ini.
Ia dengan lantang menyebut nama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dalam unggahannya.
“How are you sir @titokarnavian_? Many people ask me about the Sambo case (Apa kabar pak @titokarnavian_? banyak orang bertanya kepada saya tentang kasus Sambo),” ucap Bjorka, Senin, 12 September 2022.
“But since Sambo is your guy, i hope you have enough time to answer questions from Indonesian citizens (Tapi karena Sambo itu ‘orangmu’, saya harap anda punya cukup waktu untuk menjawab pertanyaan dari Warga Negara Indonesia),” katanya menambahkan.
Namanya ikut terseret dalam kasus Ferdy Sambo, ternyata segini sumber kekayaan Tito karnavian mantan Kapolri yang kini menjabat menjadi Mendagri.
Sumber kekayaan Tito Karnavian
Melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), berikut ini kekayaan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Hal tersebut diketahui melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sumber kekayaan Tito Karnivan tercatat sebesar Rp 20.698.597.371 atau Rp 20,6 miliaran.
Harta kekayaan yang dimiliki Tito tersebut disampaikan pada 23 Maret 2022.
Hal serupa juga ditemukan oleh LHKPN sebelumnya.
Sumber kekayaan Tito Karnovan sebagian besar berupa asset tanah dan bangunan di 11 lokasi yang berada di area Jakarta Selatan dan Palembang.
Nilai propertinya itu ditaksir Rp 8.297.741.000 atau Rp 8,2 miliaran.
Lebih lanjut, Tito memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 260 juta. Lalu kas dan setara kas sebanyak Rp 12.140.856.731.